Powered By
widgetmate.com
Sponsored By
Digital Camera

Minggu, 01 Juni 2008

STOP LOSS.... part II ( SL dan price cycle )


Sebagaimana penjelasan di price cycle part I disana jelas kita lihat bahwa harga memiliki tahapan tahapan atau stage dan stage demi stage terangkai menjadi satu dan terus menerus mengalami pengulangan sehingga terjadi seperti sebuah lingkaran dan membentuk sebuah siklus yang beberapa bagian telah menjadi sebuah habit. Bisa dikatakan hal ini terjadi menyeluruh disemua time frame , hanya saja untuk menemukan dimanakan price cycle terjadi lebih merupakan seni bagaimana memahami pergerakan harga.

Dalam memahami price cycle , dituntut sebuah kesabaran dan perubahan cara memandang market dalam BIG PICTURE. Kesabaran untuk mengindetifikasi stage manakah yang sedang terjadi di harga up to date dan tentunya hal ini dibutuhkan pemahaman analisa di setiap time frame. Dengan memahami price cycle secara baik maka kita akan mampu menempatkan titik stoploss sebagai titik dimana semestinya tidak sekedar berdasarkan indikator semata. Karena StopLoss adalah titik dimana suatu harga tidak akan menyentuhnya dalam sebuah point of view sebuah analisa. Dan menentukkan SL lebih karena sebuah seni daripada sebuah untung2an.

Mungkin kita tidak seharusnya kehilangan uang ketika mampu menempatkan SL pada tempatnya , tempat yang seharusnya yaitu tempat dimana kita kehilangan uang namun diiringi dengan senyuman.

Perubahan dari stage 1 menuju stage ke 2 selalu diawali dengan apa yang disebut breakout yang kemudian kembali masuk ke fase stage 3 sebagai titik konsolidasi/konfirmasi kelanjutan stage ke 2 atau stage trend. Disinilah penempatan sebuah SL , average ataupun locking yang baik.
Misalkan kita melakukan open trade ketika kondisi berada di stage 1 tentunya ketika kondisi market bergerak ke stage 2 dan ternyata bergerak berlawanan maka kita akan floating minus dan disinilah kita melakukan mekanisme pengamanan dan sebaiknya adalah locking namun jika menurut analisa anda bahwa harga akan kembali maka kita bisa melakukan averaging.

Dan ketika harga masuk ke stage 3 maka disana adalah fase kita mengawasi kira-kira kemanakah harga akan bergerak, jika harga bergerak searah dengan locking maka kita bisa open trade yang searah dengan locking. Dan itu artinya jika sebelumnya kita melakukan averaging maka sebaiknya segera melakukan locking atau cut loss jika belum terbiasa dengan melakukan locking.

Disinilah letak seni dalam bertrading dimana kita tidak sekedar melakukan open trade dan berharap profit dan menetapkan SL namun kita bisa melakukan hal lain yaitu salah satunya adalah dengan cara yang barusan saya bahas.

Namun semua kembali ke mental dan pengalaman masing-masing trader sebab jika menggunakn mekanisme locking maupun averaging maka itu sama artinya open trade kita tanpa SL dan jika kita menggunakan No SL tapi tanpa MM yang baik maka itu sama juga bunuh diri!!

Semoga kita bukan termasuk orang yang meributkan sebaiknya menggunakan SL atau tidak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar