Powered By
widgetmate.com
Sponsored By
Digital Camera

Senin, 21 Juli 2008

Be a Trader and a businessman....

Mungkin label menjadi seorang trader lebih di senangi dibanding label seorang bisnisman bagi mereka yang terjun di dunia forex. Banyak alasan yang bisa kita utarakan sambil ber"meong"-ria namun dari banyak pendapat dan alasan ada ada satu hal yang menarik untuk kita cermati bagi mereka yang lebih senang disebut sebagai bisnisman.

Hmm... mungkin anda akan sejenak berpikir apa yang menarik dengan label bisnisman bagi seorang trader? Menurutku hal ini wajib untuk dijadikan paradigma awal seseorang sebelum terjun dalam dunia forex ; " Kita tidak sekedar trader melainkan bisnisman".

Yup , paradigma itu penting sebab paradigma tersebut akan menuntut kita memikirkan banyak hal yang berkaitan dalam bisnis di dunia trader. Tidak saja hal-hal yang berkaitan dengan kalkulasi keuntungan melainkan juga psykologi dalam berbisnis. Seorang bisnisman akan selalu melangkah dengan hati-hati , membuat perencanaan yang matang tidak sekedar open trade dan yang penting untung. Sebab dunia trader butuh memahami banyak hal selain kemampuan bertransaksi.

Bagaimana mencari product yang terbaik adalah salah satu sifat wajib seorang bisnisman , tidak sekedar membeli dan berharap untung ketika di jual melainkan melalui serangkaian HIGH analisa. Seorang trader bisnisman akan memperlakukan open tradenya sebagaimana dia membeli produk secara real , zero mistake tolerance.

Kesabaran adalah salah satu sikap yang wajib dimiliki seorang trader bisnisman dan hal ini sudah banyak menjadi pokok pembahasan di forum-forum , mailing list dan ebooks yang bertebaran di net. Namun seringkali semua itu sekedar slogan dan implementasinya berbeda jauh....

Semua itu karena seorang trader tidak disertai paradigma seorang bisnisman , dengan memiliki paradigma bahwa trade adalah bisnis dan dirinya sendiri adalah bisnisman di bidang forex maka seorang trader di tuntut mempersiapkan banyak hal yang justru bukan berkaitan dengan hal hal tetek bengek perkantoran , karyawan , remunerasi , transportasi dan lainnya. Melainkan hal-hal seperti paper trading plan , evaluasi transaksi , monitoring transaksi , bug monitoring dan masih banyak lagi hal-hal yang diperlukan untuk menjaga diri kita sendiri dalam hal konsistensi dan well managed transaksi.

Tidak saja memonitor perkembangan market dan isue-isue sensitif yang berkembang melainkan juga perlunya mekanisme untuk mengontrol diri agar tetap pada track-nya meski berhari-hari tidak melakukan transaksi karena memang kondisional market tidak sedang dalam keadaan match dengan target profit probabiltas tertinggi yang di tetapkan dalam aturan system trading strategynya.

Terlebih semua itu lebih banyak dilakukan seorang diri.......... syukur-syukur kalo kita sudah memiliki team untuk saling berbagi dan menjaga agar masing-masing dalam track. Tau sendiri kalo sudah addictive ama apa yang di sebut "click" new order.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar