Jika kita cermati sesungguhnya trading adalah pola bermain di support dan resistensi. Apapun system trading anda selama menggunakan tehnikal analis pasti yang di acu utama adalah batasan-batasan yang dijadikan oleh view system trading anda sebagai support atau resistensi.
Ini artinya tehnikal analis adalah wilayah yang terbatas.
Seorang senior trader mengatakan kepadaku ; “Selesaikan pelajaran tehnikal analisamu dan segera masuk ke fundamental…… setelah itu terserah kamu akan melakukan apa”. Jujur awalnya aku kaget dia mengatakan “Selesaikan tehnikal analisamu” karena itu berarti analisa tehnikal adalah wilayah yang terbatas yang bisa kita pelajari hingga selesai dan hal ini berbeda dengan wilayah fundamental yang selalu bermain di wilayah abu-abu dimana selalu informasi yang terlambat yang kita terima. Mungkin itu alasan beliau mengatakan “setelah itu terserah kamu akan melakukan apa”.
Setelah aku menjalani proses pembelajaranku hingga saat ini memang aku melihat demikian adanya bahwa tehnikal adalah terbatas , terbatas oleh pencanangan di support dan resistensi yang ada di dalam view system trading masing-masing.
Meski bisa dikatakan setiap bulan muncul system trading baru namun apapun itu selama masih tehnikal dapat kita katakana hanyalah cara memandang resistensi dan support dengan cara lain.
Jika resistensi dan support adalah batas , haruskah kita mempelajari semua yang ada di dunia tehnikal analisa? Haruskah kita mempelajari semua konsep dari indicator yang ada saat ini? Haruskah kita meramu indicator sedemikian hingga…. Support dan resistensi terlihat jelas ?
Pertanyaan tersebut sering aku temui , dan hampir semuanya akhirnya menemukan jawabannya sendiri ketika mereka memahami bahwa tehnikal analisa hanyalah masalah bagaimana menilai sebuah garis atau titik-titik yang di identifikasikan sebagai resistensi dan support.
Kalo begitu kenapa kita harus repot…??
Minggu, 31 Agustus 2008
Tehnikal analis adalah wilayah yang terbatas………
Label:
Teknik analisa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar